Minggu, 16 Oktober 2011

TUGAS SOFTSKILL 1 BAHASA INDONESIA “PENALARAN INDUKTIF”


TUGAS SOFTSKILL 1 BAHASA INDONESIA
“PENALARAN INDUKTIF”

I.          Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

II.      Metode Dalam Menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
·           Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
·           Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

III.   Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan suatu cara berfikir dengan mendasarkan pada pengalaman pengalaman yang diulang ulang. Bisa juga merupakan sebuah kumpulan fakta yang berserakan yang kemudian kita cari kesesuaian diantara fakta-fakta tersebut sehingga masing masing fakta memiliki keterkaitan satu sama lain. Dengan demikian berfikir secara induktif merupakan suatu rekayasa dari berbagai macam kasus yang unik atau khusus yang kemudian dikembangkan menjadi suatu penalaran tunggal yang menggabungkan kasus-kasus khusus tersebut kedalam suatu bentuk pemahaman yang umum. Secara singkat berfikir secara induktif berarti berfikir dari kasus khusus menjadi kasus umum.

IV.    Bentuk Penalaran Induktif
·      Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan umum. Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain. Proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh :
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.

·      Analogi adalah cara penarikan penalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Contoh :
Olivia adalah lulusan akademi A.
Udhiyyah dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Iman adalah lulusan akademi A
Oleh sebab itu Muholil dapat menjelaskan tugasnya dengan baik.

Tujuan Analogi :
a.     Meramalkan kesamaan
b.    Menyingkap kekeliruan
c.     Menyusun sebuah klasifikasi

·      Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala yang saling berhubungan.
Contoh : Tombol ditekan akibatnya bel berbunyi

Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola :
a.   Penalaran dari sebab ke akibat ; dimulai dengan pengamatan terhadap suatu sebab yang diketahui, untuk menarik kesimpulan mengenai akibat yang mungkin ditimbulkan.
b.   Penalaran dari akibat ke sebab ; dimulai dari suatu akibat yang diketahui, kemudian dipikirkan apa yang menjadi penyebabnya. Penalaran ini bersifat expost facto (hal yang sudah terjadi), misalnya menentukan penyebab kematian, kecelakaan, proses peradilan dan cerita detektif.
c.   Penalaran dari akibat ke akibat ; berpangkal dari suatu akibat dan langsung dipikirkan akibat lain tanpa memikirkan sebab umum yang menimbulkan kedua akibat itu.










Referensi :
http://nopi-dayat.blogspot.com/2010/03/penalaran-induktif.html
http://www.peutuah.com/penalaran-induktif/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran




Nama : Olivia Udhiyyah
Kelas : 3EB13
NPM : 24209560

Tidak ada komentar:

Posting Komentar